Animo Meningkat
Selain genre koplo yang menjadi daya tarik utama musik Jawa, ada juga genre lain yang populer di antara pendengarnya, seperti pop Jawa dan campursari. Genre pop Jawa menawarkan nuansa yang berbeda dan sangat cocok untuk didengarkan saat sedang mengerjakan tugas-tugas seperti nugas. Musiknya menghadirkan perasaan galau dan sendu yang bisa membuat pendengarnya terhanyut dalam suasana yang emosional. Genre pop Jawa umumnya disukai oleh kalangan remaja.
Sedangkan genre campursari masih kurang diminati oleh kalangan anak muda, dan lebih sering menjadi favorit kalangan orang tua. campursari adalah perpaduan antara musik Jawa tradisional dengan unsur-unsur pop dan dangdut. Musik ini biasanya dikenal dengan irama yang lebih lambat dan lebih mendayu-dayu. Liriknya cenderung mengangkat tema-tema seperti kehidupan pedesaan, keindahan alam, dan nilai-nilai tradisional.
Meskipun liriknya sebagian besar menggunakan bahasa jawa, minat terhadap lagu-lagu jawa tidak berkurang. Malahan hal ini menjadi daya tarik dan tantangan bagi penggemar yang belum terbiasa dengan bahasa jawa. Fenomena ini menunjukan betaoa kuatnya daya tarik lagu jawa di kalangan masyarakat Indonesia.
Secara keseluruhan, popularitas lagu Jawa di Indonesia semakin meningkat, terutama di kalangan anak muda. Musik Jawa menawarkan pengalaman yang relevan dan autentik bagi para pendengarnya. Dukungan dari penyanyi-penyanyi muda berbakat, penyebaran melalui media sosial, dan kehadiran di berbagai tempat publik semakin memperkuat posisi musik Jawa sebagai bagian penting dari industri musik Indonesia. Dengan daya tariknya yang khas dan kemampuannya untuk memengaruhi perasaan dan emosi pendengarnya, lagu Jawa terus memikat dan menyentuh hati banyak orang di seluruh negeri.
Eryke Sukma Widiarna (Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Indonesia)
*artikel ini telah dipublikasi dan diposting di media suara.com dalam kolom yoursay dengan judul yang sama.