ENERGIBANGSA.ID – Kabupaten Semarang, 25 April 2024. Pengorbanan dan kebersamaan para guru di Kabupaten Semarang tidak perlu diragukan lagi. Mereka telah menunjukkan dedikasi luar biasa mereka dalam memajukan dunia pendidikan dengan membangun Gedung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Semarang melalui iuran mereka sendiri.
Iuran 3 Bulan
Dengan biaya pembangunan mencapai Rp25 miliar, para guru se-Kabupaten Semarang, baik yang berstatus ASN maupun PPPK, secara sukarela mengumpulkan dana melalui iuran selama tiga bulan.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) sekaligus Ketua PGRI Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo Priyatmo setelah bangunan tersebut secara resmi diresmikan oleh Bupati Semarang Ngesti Nugraha pada Rabu (24/4/2024).
“Biaya pembangunannya Rp25 miliar. Dananya diambil dari semua guru di Kabupaten Semarang, baik itu yang berstatus ASN maupun PPPK. Iurannya diambil selama tiga bulan,” ujar Sukaton sebagaimana dilansir dari Kompas, Rabu (24/4/2024).
Sebanyak 7.255 guru telah merelakan uangnya untuk mendukung pembangunan gedung tersebut. Berikut adalah rincian iuran menunjukkan solidaritas yang tinggi di antara para guru:
– Guru ASN mengeluarkan iuran sebesar Rp200 ribu per bulan selama tiga bulan, sehingga total iuran yang mereka sumbangkan mencapai Rp600 ribu.
– Guru PPPK, meskipun dengan iuran yang sedikit lebih rendah, tetap memberikan kontribusi yang signifikan dengan menyumbangkan Rp150 ribu per bulan selama tiga bulan, totalnya mencapai Rp450 ribu.
Simbol Persatuan dan Komitmen
Dalam waktu enam bulan, gedung yang kokoh dan megah telah berhasil dibangun di lahan seluas 25 x 18 meter di kompleks Gelanggang Olahraga Gelora Wujil Kabupaten Semarang. Gedung ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi menjadi simbol semangat kebersamaan dan komitmen para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah mereka.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengapresiasi tinggi keikhlasan dan kerelaan para guru untuk iuran secara bergotong royong demi membangun Gedung PGRI. Ia menegaskan bahwa gedung ini akan menjadi sentra pendidikan dan olahraga di wilayah tersebut, serta bisa dipakai untuk keperluan aktivitas pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan.
Penantian Selama 78 Tahun
“Sudah 78 tahun teman-teman di dunia pendidikan menanti keberadaan gedung ini. Silakan nanti dipakai untuk keperluan aktivitas apapun di bawah naungan Dinas Pendidikan,” kata Sukaton, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) sekaligus Ketua PGRI Kabupaten Semarang.
Inisiatif yang dilakukan oleh para guru se-Kabupaten Semarang ini patut diapresiasi dan dijadikan inspirasi bagi komunitas pendidikan di seluruh Indonesia. Semoga semangat kebersamaan dan dedikasi para guru ini menjadi contoh yang bisa diikuti untuk memperjuangkan masa depan pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang. (eb)