Teknologi

Platform Digital ini Turut Bantu Pengusaha Perempuan

ENERGIBANGSA.ID (JAKARTA) – Jangan salah sangka jika perempuan Indonesia mempunyai peran melebihi apa yang kita kira.

Misalnya dalam memajukan perekonomian Indonesia, peran perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pantauan dari tim energibangsa.id dari beberapa sumber, Ada sekitar 64,5% UMKM Tanah Air dikelola oleh perempuan dan lebih dari 5% Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) di Indonesia yang dijalankan oleh perempuan dan berkontribusi terhadap ekspor negeri.

Jelas hal ini menandakan bahwa perempuan mempunyai peran yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia.

Meski begitu, di dunia UMKM hambatan yang dihadapi mereka terbilang tidaklah sedikit.

Dari kondisi inilah mendorong lahirnya sejumlah innovator muda yang tergerak untuk dapat membantu mengatasi hambatan yang dialami para perempuan pelaku UMKM .

Diantaranya ada Andrew Darmadi, CEO & C0-Founder Halosis, dan Asri Wijayanti, Founder Jahitin.com.

Andrew mula tergerak membantu kaum perempuan sebagai pelaku UMKM dikarenakan ia begitu merasa prihatin melihat minimnya jumlah perempuan pelaku UMKM yang belum melek teknologi.

Ia pn fokus untuk membantu para penjual online di sosial media yang kebanyakan pelakunya kaum hawa.

Mereka terdiri dari orang-orang yang mencari penghasilan tambahan, hingga para ibu rumah tangga yang ingin meningkatkan taraf hidup keluarga mereka.

Maka dari situlah dirinya tercetus ide untu membantu mereka agar dapat menjalankan usahannya secara lebih efisien.

Andrew pun menjelaskan contoh kasus terkait  yang salah satu penggunanya yaitu ibu rumah tangga yang berjualan busana Muslin Instagram dan WhatsAPP (WA).

Si ibu itu disibukkan dengan urusan merespons pelanggan dari pagi hingga malam hari. Pelanggannya rata-rata menanyakan hal yang sama, mulai dari harga dan model baju, soal diskon, metode pengiriman, hingga ekspedi yang akan digunakan.

“Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, si ibu harus merekap semua data. Siapa yang order, siapa yang sudah transfer pembayaran dan lain-lain. Proses ini saja memakan waktu dua hingga tiga hari,” ungkap Andrew.

Karena sibuk mengurus order yang masuk, si Ibu sampai tidak sempat mengurus anak dan pekerjaan rumah tangganya.

“ Dengan bantuan asisten virtual dan otomatisasi Halosis, kami mencoba memudahkan si Ibu untuk bisa mengurus bahkan menganalisis aktivitas usahanya,” lanjut nya.

Salah satu tantangan yang harus dihadapi Andrew dalam membantu para perempuan pelaku UMKM adalah ketika menghadapi ibu-ibu yang betul-betul belum melek teknologi.

Mereka, kata dia, hanya bisa menggunakan telepon genggang biasa seperti untuk telepon dan berkirim pesan saja.

Mendekati mereka, lanjut Andrew, harus menggunakan bahasa yang tepat dan sesuai dengan pemahaman mereka sehingga tidak terjadi misinformasi.

“Memang butuh usaha ahak keras untuk menyadarkan mereka,” tandasnya.

Dengan bantuan teknologi, Andrew begitu yakin, masalah yang terjadi selama ini bisa diatasi lebih efisien dan optimal.

Startup yang dirinya rintis dan dirikan pada tahun 2017 ini diharapkan bisa mendukung UMKM untuk membangun hubungan yang baik dengan konsumen.

Sebagai perusahaan rintisan dibidang teknologi kecerdasan buatan atau seringkali disebut Artificial Intellegent (AI), Halosis hadir menyediakan asisten virtual berupa chatbot untuk menerima dan mencatat segala pesanan yang masuk sekaligus memanajemenkan stok pesanan bagi pelaku UMKM.

Startup ini juga bisa digunakan di banyak platform seperti Instagram, Facebook, Line, dan lain-lain.

Sedangkan Asri Wijayanti melalui  untuk platform yang ia buat, Jahitin.com telah membantu para penjahit lokal dalam mempermudah akses mereka mencari calon pelanggan.

Para pelanggan pun juga dimudahkan dalam mencari penjahit yang sesuai dengan selera mereka melalui platform ini.

Kini Asri telah membantu meningkatkan pendapatan dan memudahkan para penjahit dalam meraih pelanggan.

Sudah Sekitar 200 penjahit telah bergabung dalam platform yang dia buat pada tahun 2016 itu. Situs ini menghubungkan penjahit rumahan dengan pelanggan yang sedang membutuhkan jasa menjahit busana.

Idenya itu didapat bermula dari keresahannya saat mengetahui jika para penjahit konvesional sering dibayar murah atas hasil kerjaannya.

Lalu Astri terherak untuk membantu para pelaku UMKM tersebut yang mana sebagian besar dari mereka adalah perempuan.

Menurutnya, animo dari kaum perempuan yang mau belajar sesuatu yang baru lebih banyak ketimbang laki-laki.

Tanpa menyampingkan pentingnya peran dari laki-laki, dirinya menegaskan bahwa kesadaran perempuan untuk meningkatkan kualitas hidup sangatlah tinggi.

“Hal ini mereka lakukan agar dapat menjamin anak-anak mereka bisa mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi,” ungkapnya.

Pada platform Jahitin.com terdapat tiga layanan yang ditawarkan. Pertama, Jahitin Academy yang berbentuk pelatihan rumah-rumah bagi para pelaku UMKM.

Para peserta pelatihan itu diharapkan dapat membuat produk yang sesuai dengan materi yang mereka dapatkan selama pelatihan berlangsung.

Kedua, ada Online Service atau layanan daring yang memudahkan para penjahit untuk bertemu pelanggan mereka.

“Yang sering terjadi selama ini, pelanggan susah ketemu penjahit, dan sebaliknya penjahit juga susah ketemu pelanggan,” kata Asri menerangkan.

Yang terakhir yaitu, Driving Store yang memiliki peran untuk memangkas harga jual produk di daerah-daerah tertinggal karena mahalnya harga bahan baku atau kain.

Jahitin.com memudahkan para penjahit untuk mengakses terhadap alat-alat jahit dan bahan-bahan yang mereka butuhkan via online.

Namun demikian, untuk ongkos pengirimannya masih terbilang mahal, Asri menyebutkan para penjahit tetap masih bisa menutupi biaya produksi mereka.

Selain itu ia juga mengungkapkan ada dua bentuk klien atau pengguna Jahitian. Pertama adalah user atau pelanggan yang akan memasan jahitan. Mereka ini juga kebanyakan perempuan, meskipun yang dipesan merupakan busana laki-laki.

Kemudian yang kedua, beneficiary atau para penjahit.

“Kami ingin menghapus kesan bahwa teknologi itu terlalu tinggi untuk dapat dijangkau perempuan. Nyatanya kaum perempuan juga bisa akrab dengan teknologi,” tegasnya.

Pahlawan Digital

Halosi dan Jahitin menjadi dua diantaran sejumlah innovator yang menjadi rujukan dalam program Pahlawan Digital UMKM yang digagas oleh anak dari Pengusaha Indonesia Chairul Tanjung yakni Putri Tanjung bekerjasama dengan Kementerian dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Pahlawan Digital UMKM sendiri merupakan program yang hadir untuk memberi apresiasi kepada para innovator digital UMKM dan menjaring innovator muda lain yang berkontribusi dalam membantu para pelaku UMKM.

Salah satu target yang ingin dicapai dari program ini untuk mengumpulkan 10 pemenang terbaik yang akan menjadi mitra Kemenkop dan UKM untuk melaksanakan digitalisasi UMKM.

Selain itu program ini juga membuka peluang agar para innovator digital yang telah terkurasi bisa dipertemukan dengan para modal ventura.

Maka dengan demikian, mereka akan mendapatkan investasi untuk memperbesar skala usahanya dan membantu lebih banyak lagi UMKM terdigitalisasi.

Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM, begitu mengapresiasi ide Putri yang mengagas digelarnya program Pahlawan Digital UMKM tersebut.

Menurutnya, dari kaum muda seperti Putri kerap memunculkan ide-ide yang luar biasa, termasuk ide Pahlawan Digital. Bagi teten program tersebut sangat penting bagi pelaku UMKM..

“Karenanya, kita membutuhkan inovator-inovator muda yang bisa membantu UMKM dapat berjualan langsung di market place digital,” ujar Teten.

Di lain pihak, Putri menyadari pentingnya peran inovator-inovator muda dalam memberdayakan UMKM di masa mendatang. Ia juga yakin pasti banyak inovator-inovator muda di luar sana yang sangat luar biasa.

“Mereka punya ide cemerlang untuk membantu UMKM. Kenapa kita tidak mencari lebih banyak lagi inovator-inovator muda untuk membantu lebih banyak lagi UMKM,” katanya.

Para anak muda, di mata Putri, sangat berperan penting dan dapat berkontribusi dalam pembangunan. Mereka punya semangat yang luar biasa.

“Program ini bukan hanya soal memenangkan kompetisi, tapi tentang bagaimana agar inovasi mereka berkembang dan dapat menjangkau lebih banyak laki pelaku UMKM,” tegas Putri

Karenanya, ia mengajak para inovator muda tersebut untuk bergabung dalam Pahlawan Digital UMKM.

Perkembangan info terkait Pahlawan Digital UMKM bisa dipantau di Instagram @pahlawandigitalumkm @kemenkopukm dan @putri_tanjung. [GilBan/EB/cnnindonesia]

Related Articles

Back to top button