Promo
Promo
Promo

Nostalgia Brand Tertua di Indonesia, Ada yang Masih Kamu Coba?

ilustrasi warung Jamu Jago tempo doeloe / www.jago.id

ENERGIBANGSA.ID  –  Sejak era 90-an, Indonesia sudah bisa memproduksi produk-produk pangan seperti kecap, sirup serta kebutuhan sekunder lainnya dalam jumlah banyak.

Bahkan, penjualannya sampai ke mancanegara. Saat ini, beberapa merek produk tersebut bahkan masih bisa kita jumpai, loh.

Semakin merek produk tersebut bertahan lama, semakin dipercaya bahwa kualitasnya masih terjaga.

Penasaran apa saja merek produk yang masih bertahan dari dahulu hingga sekarang di Indonesia? Yuk, kita simak!

1. Permen Davos

Sumber : inibaru.id

Davos ternyata adalah permen dengan rasa mint pertama yang ada di Indonesia.

Dahulu, permen ini dibuat di sebuah pabrik milik Siem Kie Djian yang mulai beroperasi sejak 28 Desember 1931.

Kini, permen Davos diproduksi oleh PT Slamet Langgeng yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani 67, Kandang Gampang, Purbalingga, Jawa Tengah.

Nama ‘Davos’ sendiri terinspirasi dari Gunung Davos yang ada di Swiss.

Seperti yang kita tahu bahwa negara Swiss memiliki udaranya yang sejuk dan segar.

Sama seperti Davos dengan rasa originalnya mint yang dapat memberikan sensasi menyegarkan di mulut.

2. Ting Ting Jahe (Permen Sin A)

Sumber : Shopee

Bagi generasi X tentu masih ingat dengan produk permen ting-ting jahe Sin A.

Permen yang diproduksi oleh Pabrik Kembang Gula Sin A Pasuruan, Jawa Timur ini masih dijumpai di pasaran meski jumlahnya terbatas.

Pabrik Kembang Gula Sin A sendiri didirikan oleh Njoo Thjay Kwee pada 15 Juni 1935.

Beralamat di Jl Sumatera 24-28 Pasuruan, sejak pertengahan tahun 1937 sudah mampu menghasilkan 34 macam kembang gula dalam berbagai jenis dan telah dipasarkan ke Jawa, Lampung, Palembang, Sibolga, Medan dan Banjarmasin.

Tahun 1973, Ting Ting Jahe mulai diekspor ke Holland dan 1975 ke Hong Kong.

Kemudian pada tahun 1983, masuk ke Australia dan Timur Tengah, dan pada 1984 hingga saat ini telah merambah pasar Amerika.

3. Kecap Bango

Sumber : Bukalapak

Kecap Bango awalnya merupakan sebuah industri rumah tangga yang dimulai pada tahun 1928 di daerah Benteng, Tangerang.

Perjalanan Bango dimulai oleh Tjoa Pit Boen yang pertama kali dijajakan di toko kecil di garasi rumahnya.

Nama ‘Bango’ dipilih pendirinya dengan satu visi,  yakni dengan harapan agar produknya dapat terbang tinggi hingga ke mancanegara layaknya burung.

4. Jamu Jago

Sumber : jago.id

PT. JAMU JAGO didirikan pada tahun 1918 dan sampai sekarang masih menjadi salah satu perusahaan jamu terkenal di Indonesia.

Awalnya, seorang pria muda bernama T.K Suprana mengamati cara pembuatan jamu dari Ibunya.

Beliau kemudian mengabdikan hampir seluruh waktunya untuk mempelajari dan bereksperimen mengenai metode baru pembuatan jamu.

Hingga saat ini, PT. JAMU JAGO telah memproduksi lebih dari 138 macam jamu.

Produk-produk Jamu Jago juga telah di ekspor di berbagai negara antara lain Jepang, Malaysia, Singapura, Kanada dan Australia.

5. Dji Sam Soe

Sumber : fotopalingtop

Dji Sam Soe adalah sebuah hasil karya dari putera Indonesia kelahiran Fujian, Tiongkok bernama Liem Seeng Tee.

Produk sigaret ini pertama kali diciptakan pada tahun 1913 di Surabaya. Varian Dji Sam Soe meliputi Dji Sam Soe Filter dan Dji Sam Soe Magnum

Filter yang merupakan sigaret kretek mesin. Dji Sam Soe Kretek dan Dji Sam Soe Super Premium merupakan sigaret kretek tangan (dilinting oleh tangan).

Uniknya kemasan Dji Sam Soe kretek masih tetap dipertahankan dan sudah bertahan selama satu abad.

6. Tehbotol Sosro

Sumber : Industri Kontan

Tehbotol Sosro diproduksi oleh PT Sinar Sosro. Di laman resminya, Sinar Sosro adalah perusahaan teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia.

Menghimpun dari berbagai sumber, Tehbotol Sosro didirikan oleh keluarga Sosrodjojo  yang memulai usahanya tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. 

Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol. Daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. 

Selanjutnya, pada 1969, muncul gagasan untuk menjual teh siap minum dalam kemasan botol bernama Tehbotol Sosro.

7. Siroop Tjap Buah Tjampolay

Sumber : jernih.co

Siroop Tjap Buah Tjampolay berdiri sejak 11 Juli 1936.

Pada awalnya produk ini memiliki varian tiga rasa saja, yaitu rossen rose, asam jeruk, dan nanas.

Namun dengan tiga varian rasa itu Siroop Tjap Buah Tjampolay maju pesat dan memiliki pasar yang pasti.

Sirup Tjampolay berbahan dasar buah campolay yang justru bukan buah khas Cirebon.

Tekstur dagingnya lembut, rasanya manis dan aromanya harum. Bentuk buahnya bulat, berwarna kuning dan meruncing di ujung bawahnya.

Campolay disebut juga sawo belanda dan banyak ditemukan di Sukabumi, Sumedang dan Cianjur.

Ketika  Tjiu si pemilik meninggal dunia pada tahun 1964, perusahaan ini sempat berhenti beroperasi selama 6 tahun.

Pada tahun 1970 usaha ini diteruskan oleh puteranya yang bernama Setiawan.

Sirup Tjampolay dikemas dalam botol kaca memiliki ukuran 630 ml, dilengkapi label serta penutup botol yang tetap mengusung kesederhanaan dan desainnya tetap sama seperti waktu pertama kali di produksi.

Di tengah maraknya merek Tjampolay palsu bermunculan ia harus bersaing keras.

Promo
Energi Bangsa Energi Baik Indonesia

Apakah kamu mau mendapatkan informasi dan kabar baik tentang Indonesia dari media energibangsa.id?

Promo Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !