Religius

Mengenal Tiga Tokoh Kiai Besar Pendiri NU dari Jombang, Simak Yuk..

ENERGIBANGSA.ID – NU merupakan organisasi Islam yang terbesar di Indonesia. Tak heran jika sampai saat ini banyak yang mengikuti organisasi ini. Namun, siapa saja sih pendiri NU itu? Yuk sobat energi kita simak informasinya.

NU selama ini dikenal didirikan oleh tiga kiai besar dari Jombang yaitu Syekh Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab Hasbullah dan Kiai Bisri Syansuri. Siapa sangka, ternyata pendiri NU tidak hanya tiga tokoh ini melainkan banyak tokoh lain didalamnya.

Seperti Kiai Cholil Bangkalan yang merupakan guru dari Kiai Hasyim yang disebut juga sebagai pendiri NU. Tak hanya itu, Kiai Faqih Maskumambang Gresik juga merupakan Wakil Rais Akbar.

Tokoh yang menamai Nahdlatul Ulama adalah Kiai Mas Alwi Abdul Aziz. Sedangkan yang membuat lambang NU adalah Kiai Abdul Chalim yang merupakan Wakil Katib dari pengurus NU pertama kali.

Sobat energi pasti juga bertanya, mengapa sih pendiri NU diwakili oleh tiga kiai yaitu Kiai Hasyim Asy’ari, Kiai Wahab Hasbullah dan Kiai Bisri Syansuri?

Jawabannya adalah karena ketiga kiai ini berperan besar dalam awal pembentukan NU. Hingga menjadi pimpinan tertinggi di NU yang dilakukan secara berurutan.

Dimulai dari Kiai Hasyim yang menjadi pimpinan tertinggi NU pertama sebagai Rais Akbar. Ketika wafat, beliau digantikan oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah. Beliau wafat, kemudian digantikan oleh KH.Bisri Sayansuri dengan memperoleh Rais ‘Aam yang merupakan jabatan tertnggi.

Peran ketiga tokoh kiai

Peran Kiai Hasyim Asyari dalam pembentukan NU sangatlah besar. Seperti beliau mengusulkan agar Komite Hijaz tidak dibubarkan. Hal ini disampaikannya dalam pertemuan Komite Hijaz pada 31 Januari 1926.

Beliau menyarankan agar Komite Hijaz diteruskan saja tetapi dalam bentuk jamiyah yang mengurus umat Islam. Sehingga dari sinilah cikal bakal NU mulai terbetuk.

Peran dari KH. Abdul Wahab Hasubulloh adalah menjadi Ketua Tim Komite Hijaz pada tahun 1926. Beliau juga mencetuskan dasar-dasar kepemimpinan dalam organisasi NU yaitu dibentuknya dua badan.

Kedua badan tersebut bernama Syuriah dan Tanfidziyah, merupakan wadah pemersatu kalangan tuda dan muda di organisasi.

Sedangkan peran dari KH Bisri Syansuri yaitu menjadi Rais ‘Aam dalam NU di tahun 1972. Namun ditahun kepemimpinanya, dirinya dengan tegas melawan RUU dari pemerintahan Orde Baru terkat dengan perkawinan yang bertentangan dari hukum agama.

Ternyata, banyak juga ya sobat energi yang menjadi pendiri NU. Walaupun yang dikenal dimasayarakat hanya ketiga tokoh kiai dari Jombang tersebut, kita juga jangan melupakan peran yang lainnya ya. (*)

Related Articles

Back to top button