ENERGIBANGSA.ID – Hindun Anisah, begitulah nama perempuan kelahiran Yogyakarta 2–Mei 1974 silam. Sebagai putri dari kalangan pesantren, beliau lazim disapa Ning atau Neng (panggilan untuk putri kiai), namun di kalangan umum Hindun Anisah lebih lazim disapa “Bunda” karena sosoknya yang sering melindungi dan mengayomi masyarakat.
Salah satu tokoh perempuan asal Kabupaten Jepara yang mendedikasikan hidupnya untuk terlibat dalam isu kesetaraan gender, serta aktif dalam membela hak-hak kaum perempuan dan anak. Dia adalah Hj. Hindun Anisah. Selain sebagai aktivis perempuan dirinya juga aktif di berbagai organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan.
Garis Keturunan Pesantren
Neng Hindun merupakan anak tunggal dari ayah (Alm) H.M. Nasih Hamid putera KH. Hamid Pasuruan dan Nyai Hj. Durroh Nafisah Ali, puteri KH. Ali Maksum yang saat ini menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Puteri Kompleks Hindun Anisah Krapyak Yogyakarta. Ia menikah dengan KH. Nuruddin Amin Pengasuh Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri Jepara dan telah dikaruniai lima orang putera dan puteri yaitu Muhammad Arief Arafat (15 Maret 2000), Danial Fayyadl (30 Desember 2001), Achmed Levi Samachat (24 Juli 2003), Zhareva Bilqis Faqeeha (23 Mei 2009), dan Medina Alea Syareeva (21 Oktober 2010).
Riwayat Pendidikan
Hj. Hindun Anisah menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di SD & TK Islam Pasuruan, Jawa Timur (1980-1986),dan dilanjutkan di Madrasah Muallimin-Muallimat Bahrul Ulum Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang (1986-1989). Setelah itu dirinya menempuh pendidikan sekolah menengah keatas atau Madrasah Aliyah (MA) Ali Maksum Krapyak Yogyakarta (1989-1992).
Setelah lulus dari Madrasah Aliyah (MA) Ali Maksum Krapyak Yogyakarta beliau melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1992-1998) dan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (1993-1998).
Hj. Hindun Anisah juga menyandang Gelar Master of Art yang diperoleh dari Jurusan Medical Anthropology, Amsterdam University, Belanda (2004-2005), yang di saat bersamaan juga sedang menempuh pendidikan S3 Islam Nusantara di UNUSIA Jakarta.
Mengabdi untuk Pesantren
Bersama dengan suaminya, KH Nuruddin Amin (Gus Nung) yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Hj. Hindun Anisah mengelola Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri. Salah satu Pesantren tua yang didirikan oleh KH. Amin Soleh ayah dari Gus Nung.
Kegiatannya dalam dunia pesantren terlihat saat dirinya sukses menggelar acara Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) 2 dan Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri menjadi tuan rumahnya. Keterlibatannya dengan KUPI dimulai dalam program P3M (Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat) untuk orang-orang pesantren dan aktivis.
Saat ini Hj. Hindun Anisah menjabat sebagai Staff Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI dan Sekretaris di Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil Jepara, Kudus, Demak.
Kiprahnya dalam melindungi hak-hak perempuan terlihat saat dirinya pada tahun 2011 di masa Pemerintahan Presiden SBY diangkat menjadi satgas perlindungan TKI. Saat itu dirinya ikut menyelesaikan persoalan rumit yang menerpa para Tenaga Kerja Indonesia di Hongkong dan Arab Saudi. Termasuk menyelamatkan para TKW dari ancaman hukuman mati di Arab Saudi. Diantara tiga TKW tersebut berasal dari Ungaran, Malang dan Karawang.